Sunday, October 23, 2011

Bayu & Tania -part 1


Jakarta, April  2011
“Tania, kamu ikut saya meeting diluar sekarang ya..”
“baik Pak”
Matahari di siang itu sangatlah terik sehingga membuat Tania tidak mood untuk meeting diluar kantor. Setengah jam kemudian sampailah mereka ditempat yang dijanjikan.
“nah itu klien baru kita” seru Pak Ardi
“kok masih muda ya Pak? Biasanya relasi Bapak kan sudah umur semua” ujar Tania heran begitu yang didatanginya adalah pria seumurannya.
“Pak Ardi pasti..” seru anak muda itu seraya menjabat tangan Pak Ardi
“iya kamu pasti Bayu kan, kalau begitu bisa kita mulai sekarang pembahasan tentang ide kamu seminggu lalu.” Ujar Pak Ardi
“Bayu?” Tania bertanya dalam hati. Nama itu memang tidak asing baginya apalagi Bayu Pradika Wijaya. Sosok laki-laki yang begitu dibenci seusai lulus dari SMA. Laki-laki yang seharusnya tidak pernah ia kenal sepanjang hidupnya, untuk apa kenal kalau hanya membuat susah hidup? Sampai sekarang Tania tidak pernah memaafkan kesalahan orang yang begitu spesial disaat SMA dulu.
“Tania?” seru Bayu tersentak melihat Tania yang sudah berubah sekarang.
“loh kalian sudah saling kenal?” ujar Pak Ardi heran melihat klien dan asistennya saling berpandangan sinis
“Pak, saya mau balik ke kantor. Saya ngga mau ngeliat dia apalagi kerja sama dengan dia! Dia itu jahat!” seru Tania
“hei ada apa ini? Tania! Kenapa kamu malah mau pergi?” sergah Pak Ardi yang heran melihat tingkah asistennya.
“oke Pak saya mau mengerjakan tugas saya, setelah semua selesai sebaiknya kita segera ke kantor Pak, saya ngga mau lama-lama melihat klien Bapak yang satu ini.” Jawab Tania meluapkan semua amarahnya.
Melihat tingkah Tania seperti itu, Bayu hanya bisa diam, dia tidak menyangka perempuan yang dulu sangat menyayanginya telah  berubah menjadi sangat membencinya. Melihat dirinya seolah-olah sampah dan tidak pantas berdiri didepannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta, Agustus 2005
Siang hari yang begitu terik. Jam menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit. Tania, Dira, Bella dan Andra sedang menikmati es jeruk dan cemilan makanan kecil di kantin sambil menggosip. Ya itulah kebiasaan anak SMA dikala istirahat seperti ini, mereka berempat selalu melakukannya setiap hari. Tapi perhatian Tania tertuju pada segerombolan anak laki-laki kelas XII IPS, dilihatnya sesosok laki-laki yang tak asing baginya, ya laki-laki itu teman seangkatannya,Tania tidak pernah mengenalnya secara personal hanya sebatas tau nama, dia dikenal dengan kebandelannya dan keplaboyannya. Bayu Pradika Wijaya.
“Tan!”
“Tan wooy.. bengong aja lo! Kenapa deh?” ujar Dira menyadarkan Tania dari lamunannya.
“itu liat deh si Bayu daritadi gue liatin kayaknya dia over acting yaa” ujar Tania
“emaaaang! Kemana aja sih non? Lo kok baru sadar sih? Korban terakhir dia kan anak IPS juga angkatan kita” jelas Dira
“masa sih? Siapa?” tanya Tania heran
“beh nih anak kenapa jadi kayak orang baru dateng dari kampung yang ngga tahu perkembangan kehidupan orang-orang disekitarnya” ujar Bella
“serius deh gue ngga tau, lagian kita emang ngga pernah ngomongin Bayu kan sebagai bahan perbincangan kita..” Tania memelas
“tuh korban terakhirnya Bayu..” ujar Andra sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah perempuan yang baru masuk ke area kantin. Perempuan itu berpostur pendek sekitar 155 cm, sedikik berisi dan berambut hitam panjang, parasnya manis, bernama Anne Ramadhania.
“hah Anne? Serius lo? Bayu jadian sama Anne? Kok bisa?” Tania heran bukan kepalang.
“basi lo ah Tan! Baru putus tuh seminggu..” ujar Dira
“eh eh liat Bayu deh..” kilah Bella
Bayu mendekati Anne, terlihat mereka berdua berbicara serius, tidak mengerti apa maksudnya Bayu mendekati Anne seperti itu, karena yang orang-orang tahu mereka sudah putus seminggu dan kabarnya hanya jadian sekitar sebulan lebih.
Dan sekarang siapa yang tidak ingin mengenal dekat dengan Bayu. Mungkin hanya perempuan bodoh yang tidak mau berkenalan dengannya. Bayu itu tampan dan termasuk anak dari keluarga dengan kekayaan yang berlebih, dia memang suka berbuat onar tapi sebenarnya dia anak yang baik dan sangat sayang sama ibunya. Katanya sih kalau anak laki-laki pertama itu pasti dekat sekali dengan ibunya ya begitu pula dengan Bayu. Bayu memang playboy tapi tanyakan saja kepada semua mantannya baik yang satu sekolah ataupun disekolah lain pasti bilang “he’s such a sweetest man God ever created..” tetapi itu belum selesai, “but he is also the most bastard man ever excist in this universe” mengapa demikian??
Disaat Bayu sedang berpacaran dengan Aliya, the most wanted girl on that school. Everything seemed really perfect. A cool boy got matched with a gorgeous girl but, ternyata Bayu menjalin hubungan tanpa status juga dengan Grace. The stranger comes from another planet. Grace memang tidak bersekolah di sekolah yang sama dengan Aliya dan Bayu, karena itu Aliya baru mengetahuinya setelah hampir 3  bulan dia berpacaran dengan Bayu. Tragic!
Secantik Aliya saja masih tertipu dengan rayuan mautnya Bayu. Bagaimana dengan Tania? Tania diam-diam ingin mengenal lebih dekat dengan Bayu, kebetulan Tania mempunyai sahabat yang dekat dengan Bayu, namanya Reza. Yang ternyata Reza itu setipe dengan Bayu, tapi Reza tidak separah Bayu ah once he’s a jerk he would be a jerk forever obviously..
Bel berbunyi dan jam menunjukkan pukul 12.30 itu tandanya istirahat sudah berakhir, saatnya belajar kembali.
“alamaaaak Fisika...” Bella mengeluh akan kesulitan pelajaran Fisika yang seharusnya dianggap biasa saja karena Bella seorang siswa kelas XII IPA.
“ngga ada ulangan kan? Santai ah..” ujar Andra yang selalu santai dalam hidupnya, apapun harus dengan santai dan kepala dingin, itu moto hidupnya. Santai..  bahkan dengan kehidupan percintaannya selalu santai, baginya belum berpacaran bukan suatu momok menjijikan yang harus segera dihentikan, baginya itu adalah suatu anugerah dari Tuhan agar terhindar dari sakit hati seperti teman-temannya.
“eh Tan mau kemana lo?” tegur Dira melihat sahabatnya malah berlari melewati pintu kelasnya.
“gue mau ketemu Reza dulu yaa..”
“ngapain dia ketemu Reza?” tanya Bella
Dira hanya mengernyitkan dahinya, “we’ll see..” lanjutnya.
...............
Bel berbunyi dan jam menunjukkan pukul dua tepat. Tania, Dira, Bella dan Andra pun senang sekali karena hari ini hari kamis yang artinya quality time! Mereka selalu pergi ke mall terdekat atau tempat nongkrong terdekat, biasanya mereka berwisata kuliner atau menonton bioskop terkadang mereka window shopping atau pergi ke salon terdekat untuk sekedar perawatan rambut semisal creambath. Dengan segera Andra ke parkiran mobil dan mengambil mobilnya sementara yang lain menunggu di lobby sekolah.
“Rezaaa...!!” seru Tania memanggil sahabatnya sejak kelas X, seketika Reza melambaikan tangannya dan tersenyum.
“ada apa cantik?” sapa Reza. Reza memang setipe dengan Bayu tapi dia tidak seplayboy yang mempermainkan perempuan seenaknya.
“yang tadi za.. mana Bayu nya?”
“tuh Bayu..” jawab Reza melirikkan matanya ke arah Bayu yang sedang berjalan ke arah mereka.
“Tan ayooo tuh Andra udah siap mobilnya..” sergah Bella
“eh iya bentar, za, gue balik duluan yaa.. bye bye... muah muaaah”
“muah muaah juga cantik..”
Tidak lama kemudian Bayu menghampiri Reza.
“siapa tuh za? Manis juga? Anak IPA ya? Jarang beredar sih” Bayu nampaknya begitu penasaran dengan sosok Tania.
“Tania IPA 2, sahabat gue dari kelas x. Mau kenalan lo? Suka ke kantin kok dia, gue sering makan siang sama dia nih semenjak jomblo hahaha”
“bisa deh besok gue tungguin di kantin, eh gue duluan yee” ujar Bayu
“oke bos”
Sementara Tania, Dira, Andra dan Bella pergi ke restoran yang baru buka disekitar daerah permata hijau kebetulan sekolah mereka tidak jauh dari daerah jakarta selatan. Mereka mampir di restoran bergaya Indonesia sekali dan menu utamanya adalah bebek goreng, sounds great! Segera mereka berempat memesan makanan dan minuman, seperti biasa saat berkumpul mereka selalu membicarakan apapun yang sedang menjadi trending topic. That’s a nice moment when we are in high school. Setelah makan pun seperti biasa, Andra mengantar mereka satu persatu ke rumahnya masing-masing dengan selamat.
.............
“hai, gue Bayu.. Lo?” sapa Bayu yang mengajak Tania berkenalan.
“gue Tania..” jawab Tania yang sedang mengantri membeli es jeruk.
“anak IPA ya?”
“yap IPA 2”
“kenal dekat sama Reza? Kemarin gue lihat lo ngobrol sama dia di lobby.”
“ya gitu deh gue sahabatan dari kelas X, eh gue duluan ya Bay..” Tania menyudahi percakapan yang tidak disangka itu. Tania bingung antara senang atau cemas, kira-kira apa ya maksudnya Bayu tadi? Sekedar kenal atau mungkin lebih nantinya?
...........
Hari itu tidak akan pernah dilupakan Tania selama hidupnya, hari dimana dia berkenalan dengan sosok laki-laki yang begitu dikagumi banyak wanita tetapi dia sifatnya yang sangat dibenci semua wanita. Tidak seharusnya Tania berkenalan, tidak seharusnya Tania berbicara dengan Reza, kalau saja siang itu Tania tidak berbicara dengan Reza di lobby sekolah, Bayu pasti tidak akan menyadari keberadaannya di sekolah. Tania memang tidak begitu populer diangkatannya, dia hanya seorang murid biasa yang mempunyai kepintaran standar seperti anak IPA lainnya dan wajah yang manis. Mempunyai tiga sahabat yang sangat menyayanginya, Bella, Dira dan Andra.
“bayuuuu!! Kenapa sih lo harus datang lagi ke kehidupan gue?? Kurang puas apa lo udah nyakitin gue waktu SMA dulu? Ya Allah...” Tania berteriak-teriak dikamarnya, meluapkan semua amarahnya, amarah yang dipendamnya selama ini, sudah 6 tahun ini Tania menyimpan dendamnya kepada cinta pertamanya itu.
“lo udah bikin gue sengsara bay!! Tapi lo ngga pernah sadar apa yang lo udah perbuat ke gue!! Hati dan otak lo terbuat dari apa sih baaay!!” Tania masih berteriak-teriak dan sesekali ia terisak menahan tangisnya.
“tok..tok..tok..” Terry adik Tania mengetuk pintu.
“kak Tania, lo kenapa? Buka pintunya.” Ujar Terry
“ngga apa-apa Ter,tinggalin gue sendiri please..” Tania menjawab dari dalam kamar.
Seketika Tania teringat akan sahabat-sahabatnya, segera mengambil handhponenya dan menelepon Dira. Begitu Dira mengangkat telepon,
“Diraaaaa....!!! gue bisa gila! Gilaaa!!” ujar Tania dengan nada meninggi dan terisak, ia menangis lagi.
“Tan, lo kenapa? Kok tiba-tiba telepon ngomong begini sih?”
“lo inget Bayu kan?”
“Bayu Pradika Wijaya? Ya masih ingatlah, cowok paling bajingan sedunia, kenapa sama dia? Lo sudah lama ngga kontak kan?”
“dia klien bos gue sekarang!! Dan gue harus kerja sama bareng dia selama dua minggu kedepan, shit banget! Kenapa bos gue bisa kenal sama Bayu sih??”
“whaaaat!!” Dira terperanjat kaget, ini takdir. Pikir Dira.
“Tan, ini gila banget! Kapan lo ketemu sama dia lagi?” tanya Dira
“besok gue ada meeting lagi sama dia! Sinting ngga sih bos gue? Nyuruh gue meeting berdua sama Bayu? Astaghfirullah..”
“Tan, be professional! Just consider that nothing happened. He is your sucks past. He is nothing! You have to show him off that you are changed, darl..” ujar Dira memberikan semangat kepada sahabatnya itu.
“ok i will try Diraaaaaa.. thank youuu..” ujar Tania dan masih terisak.
“don’t cry babyyy... ok? Eh iya udahan dulu ya gue lagi dinner sama klien nih see you..” ujar Dira menyudahi telepon.
“oke oke, see you..”
...........
Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Tania dan Bayu karena mereka akan bertemu lagi dan membicarakan tentang project kerja sama antara perusahaan mereka dan kerja sama ini akan berlangsung selama dua minggu kedepan, akankah cinta itu bersemi kembali di hati mereka?
“hai Tan, apa kabar?” sapa Bayu sebelum memulai meeting. Bayu telah menunggu Tania hampir setengah jam di cafe tempat mereka bertemu. Hari itu Tania tampil sangat berbeda, menggunakan setelan blazer dan rok Tommy Hielfieger,  high heels dolce gabbana, sementara Bayu tampil sangat kasual menggunakan t-shit putih polos dipadu dengan kemeja biru motif garis-garis, celana jeans dan sepatu kets, style itu masih seperti ketika Bayu SMA dulu.
“baik Bay.. kita to the point aja ya, aku juga kalo karena bukan kerjaan ngga akan nemuin kamu” jawab Tania dengan sedikit ketus.
“kamu masih dendam sama aku atas kejadian 6 tahun lalu?” tanya Bayu dengan tatapan matanya yang sedikit menggoda
“selamanya Bay.. please ya kita ketemu mau membahas project, aku ngga mood kalau harus membahas masalah kita. Itu udah basi Bay..” jawab Tania yang jelas sekali tidak ingin berlama-lama bertemu dengan Bayu.
“maafin aku Tan..”
“aku pulang ya Bay, aku masih punya banyak kerjaan dikantor” ujar Tania seraya membereskan laptop dan file-file yang sekiranya akan dibahas siang itu.
“oke Tan, kita lupain masalah itu, soal project aku sama bos kamu itu....”
Pertemuan itu berlangsung selama satu jam lebih, gaya nya Bayu berbicara menjelaskan projectnya kepada Tania mengingatkan Tania kepada 6 tahun lalu disaat mereka masih berdua, bermesraan dan semua orang sangat iri sekaligus kasihan kepada Tania, laki-laki disampingnya itu tampan tetapi sekaligus seseorang yang sering menyakiti hati perempuan dan dengan segera akan menyakiti hatinya Tania.
..............
September 2005
“kamu mau jadi pacar aku Tan?” tanya Bayu malam itu didepan pintu gerbang rumahnya Tania. Malam itu mereka baru saja kencan pertama sebelum berpacaran.
“heem aku ngga tau Bay..” jawab Tania, seketika Tania teringat akan semua omongan sahabat-sabahatnya tentang Bayu.
“kok ngga tau?”
“aku..aku belum bisa terima kamu sekarang, aku ngga bisa jadian sama orang yang baru aku kenal dua minggu bahkan kita baru smsan 3 hari” jawab Tania dengan kepala menunduk dan dia memainkan kuku-kuku jarinya. Tania gugup setengah mati.
“oke aku tunggu kamu, aku tunggu kamu sampai kamu siap.” Jawab Bayu. Ah bijaksana sekali Bayu, entah jurus rayuan apa yang sedang dipakai Bayu saat itu.
“thanks ya Bay, aku serius masih bingung nih..” ujar Tania.
“iya Tan, kamu tenang aja.. eh aku pulang yaa..” ujar Bayu.
“iya Bay hati-hati ya kamu..”
Kalau saja malam itu Tania langsung menerima ajakan Bayu untuk berpacaran pasti kisah hidupnya akan berbeda entah lebih manis atau lebih tragis, siapa yang tidak senang karena ditembak sama orang paling tampan disekolah tapi kalau mengetahui orang itu playboy? It’s a dilema, tragic!
Tania termenung.
“Tan..” ujar Bayu yang heran melihat orang yang dulu sempat ia sayang itu termenung seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat.
“Taniaaa...” ujar Bayu sekali lagi membuyarkan lamunan Tania.
“eh iya Bay sorry, aku lagi mikirin sesuatu tadi..”
“kamu mikirin apa? Kita udah selesai membahas projectnya, kamu selesaiin makannya nanti aku yang bayar.” Bayu masih perhatian tapi patut dicurigakan apakah itu perhatian tulus kepada seorang teman atau ada maksud tertentu.
“thanks Bay..”
“waitress! Bill yaa..” seru Bayu memanggil waitress untuk membayar tagihan makanan dan minuman yang mereka nikmati siang itu.
Lalu Tania membereskan laptop dan file-file nya ke dalam tas kerjanya dan harus segera balik ke kantor, jam menunjukkan pukul dua lebih lima belas menit dan masih banyak pekerjaan yang menumpuk yang harus segera diselesaikan.
“aku antar kamu ke kantor ya Tan..” Bayu menawari jasa antar cuma cuma kepada Tania. Mungkin untuk permintaan maaf.
“ngga usah Bay aku naik taksi aja nanti..” ujar Tania.
“Aku antar kamu, oke!” ujar Bayu seraya menarik tangannya Tania keluar dari cafe dan menuju parkiran.
Siang itu mungkin pertemuan terlama mereka setelah hampir 5 tahun lost contact, entah Tania harus senang atau sedih karena pertemuannya kembali dengan Bayu yang sebenarnya hanya membawa Tania kepada kedukaan yang dirasakannya 5 tahun yang lalu, apa maksud Tuhan dari kejadian ini? Susah payah Tania menghilangkan semua memori tentang Bayu selama ini tetapi takdir berkata lain, ataukah Tuhan mempunyai rencana lain?
...........
Smartphonenya Tania berdering,
Justin Reeves
Morning darl, i mean afternoon Jakarta :*
Tania Irawan
Babyyyy!!! I miss you so much!! I just cant wait July..
Omg it’s gonna be the sweetest summer i’ve ever had
Justin Reeves, lelaki berkebangsaan Inggris yang tinggal di London ialah pacarnya Tania saat ini. Mereka sudah berhubungan hampir 4 bulan, mereka bertemu di Jakarta pada awal tahun 2011 saat Justin sedang ada urusan bisnis dengan perusahaan dimana Tania bekerja, saat itu Justin cukup lama berada di Indonesia, hampir 4 bulan sampai akhirnya di awal bulan April ini ia harus kembali ke London tapi ia akan kembali lagi pada bulan Juli untuk urusan bisnisnya dan yang pasti untuk menemui kekasih hatinya yang sangat dicintainya.
Bagi Justin, Tania melebihi segalanya, Tania memenuhi setiap kriteria yang dimintanya untuk dijadikan sebagai seorang istri. Tania memang baik hati, mungkin terlalu baik sehingga beberapa orang disekelilingnya terkadang sering memanfaatkannya tanpa disadari langsung oleh Tania. Begitupun Tania, bagi Tania, Justin adalah segalanya, dialah sosok lelaki yang dicarinya selama ini, bukan Bayu, mantan pacarnya sewaktu SMA atau Ferdi, mantan pacarnya sewaktu dibangku kuliah. Justin is such a wonderful living thing God ever created, Justin is so lovely and full of love. Justin is everything dan bagi mereka long distance relationship yang sedang mereka jalani saat ini bukanlah suatu masalah besar selama mereka bisa saling percaya dan menjaga diri dari segala macam godaan.
Justin Reeves
Promise me, you won’t leave me! I’ll prepare the best gift that you never expect
Tania Irawan
Sure baby! I won’t leave you, i’ll be very loyal to wait you until you here with me
Justin Reeves
I’ll call you tonight, have to go work. Ily. Imy.
Tania Irawan
Ok, i’m waiting. Ilyt. Imyt.
Blackberry messenger yang diterima siang itu seakan memberikan angin sejuk kepada Tania yang sedang gundah karena pertemuannya kembali dengan Bayu, sesaat dia tersadar bahwa ada lelaki nun jauh disana yang sangat mencintainya dan menyanyanginya, jadi untuk apa galau karena kedatangan Bayu?
.........
“Ter, lo kapan UAN nya sih?” tanya Tania kepada adiknya, Terry. Tania heran melihat adiknya yang masih sibuk bermain playstation disaat hari-hari menjelang Ujian Akhir Nasional semakin dekat.
“dua minggu lagi, emang kenapa sih?” Terry merasa tidak nyaman dengan pertanyaan kakak perempuannya itu.
“dasar bocah gila! Bukannya belajar malah sibuk main playstation” Tania mengomeli adiknya.
“gue capek ah belajar terus, santai aja sih Kak, UAN sama SIMAK pasti beres deh” ujar Terry santai yang tetap berjibaku dengan game nya.
Kalau melihat kesibukan Terry menjelang Ujian Akhir Nasional SMA, Tania teringat tentang kesibukannya dahulu. Ia mengikuti bimbingan belajar di tempat les dekat sekolah dan pendalaman materi yang wajib diikuti dari sekolahnya. Hari-hari Tania disibukkan hanya dengan belajar untuk mempersiapkan UAN dan SNMPTN. Tapi semua itu berantakan ketika pada suatu hari Bayu membuat Tania sakit dan kehilangan semangat.
Maret 2005
“Bayu, ayo kita jalan nanti malam..” Tania merengek ditelepon siang itu. Ia sudah lama tidak jalan keluar bersama Bayu di sabtu malam.
“ngga bisa Tan, aku sibuk nih mau ketemu sama relasi bisnisnya Papa..” jawab Bayu tegas.
“ah yaudahlah..” Tania menyudahi teleponnya.
Sore itu Tania mempunyai feeling yang sangat tidak enak, dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Bayu. Karena akhir-akhir itu, Bayu sering mengacuhkan sms Tania dan selalu menolak untuk diajak mengobrol lama di kantin sekolah, seperti biasanya.
3 hari kemudian...
“Tan, muka lo pucat banget..” ujar Andra.
“masa sih? Gue sehat kok” ujar Tania.
“badan lo panas Tan..” ujar Bella yang menyentuh kening Tania.
“gue antar pulang ya, ngga usah PM matematika ngga apa-apalah, daripada sakit lo semakin parah.” Ujar Andra.
“yaudah gue sms Bayu dulu..” ujar Tania.
Seketika Tania dan Andra meminta izin untuk tidak mengikuti pendalaman materi siang itu. Andra segera mengantarkan Tania pulang, keluar dari pintu kelas mereka melewati koridor kelas XII IPS 1.
“kok sekilas gue ngga lihat Bayu ya, sms gue juga ngga dibales” ujar Tania.
 “mungkin doi lagi khusyuk belajar..” timpal Andra.
Perjalanan pulang siang itu agak sedikit terhambat karena jalanan yang sedikit macet. Tania duduk lemas di kursi depan mobil dengan tatapan kosong dan muka yang begitu pucat.
“eh Bayu! Ndra, tadi Bayu..!! susul Bayu Ndra..” Tania tersentak kaget melihat motornya Bayu berlalu disamping mobilnya Andra.
“hah? Serius? Mana sih?” ujar Andra heran karena dia tidak memperhatikan keadaan sekitar.
“yang itu! Kok sama cewek sih? Itu siapa ndra?” Tania semakin tidak percaya atas apa yang dilihatnya, Bayu sedang membonceng seorang perempuan di motornya disaat seharusnya ia mengikuti pendalaman materi.
“Tan, tenang yaa, gue antar lo pulang aja ah biarin si Bayu pergi sama cewek lain,gue ngga mau sakit lo semakin parah.” Ujar Andra.
Sebenarnya hal yang baru saja dilihat Tania sudah memperparah keadaannya, sakitnya semakin terasa bukan sakit fisiknya saja tetapi psikisnya juga. Inilah pertama kali Bayu berkhianat kepada Tania, menduakan Tania dengan yang lain. Kalau Bayu memang berniat jahat, untuk apa Bayu membelikan kado spesial di hari ulang tahun Tania yang ke 17 kemarin.
Benar saja, yang dilihat Tania kemarin siang. Andra, Bella dan Dira menyelidiki siapa cewek itu dan dia ialah pacar barunya Bayu, mereka sudah berkenalan sejak dua minggu lalu. Dan itulah yang membuat tingkah Bayu aneh dan menjauh dari Tania, karena dia telah menemukan wanita lain. Tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama, setelah tiga minggu berpacaran akhirnya hubungan itupun kandas tanpa sebab yang jelas.
“Tan, aku mau minta maaf” ujar Bayu dengan tampang memelas.
Tania hanya menatap wajah Bayu, ia tidak percaya kalau Bayu mau melakukan itu.
“Tan, please jawab aku. Aku menyesal banget! Aku salah dan aku ngga suka lihat kamu dekat sama Reza.” Ujar Bayu memohon dan berharap Tania akan memaafkannya.
Tania masih terdiam, dia bingung apa yang harus dilakukannya.
“Tan, aku sayang banget sama kamu, please maafin aku..” ujar Bayu.
“Bay, aku juga sayang banget sama kamu. Aku dekat sama Reza itu sebatas sahabat, ngga lebih, buat aku, kamu masih spesial dihati aku.” Ujar Tania dan tersenyum.
“jadi kamu maafin aku nih?” tanya Bayu dengan wajah yang berseri.
“iya aku maafin, tapi jangan dilakukan lagi yaa..” jawab Tania dan memegang kedua tangan Bayu di lorong sekolah yang kebetulan sepi, hanya ada beberapa teman-teman mereka yang sedang menunggu bel masuk untuk pendalaman materi.
“aku janji, aku ngga akan sakitin kamu lagi, terima kasih jelek!” ujar Bayu yang masi memegang tangan Tania dengan eratnya.
“aku ke kelas dulu ya..” ujar Tania berlalu.
Saat itu, Bayu adalah segalanya bagi Tania. Tania akan melakukan apa saja untuk Bayu asal Bayu bisa bahagia walaupun mereka tidak berpacaran tetapi hubungan mereka lebih dari sekedar pertemanan. Sudah hampir 6 bulan mereka menjalaninya, 6 bulan lalu ketika Bayu meminta Tania untuk menjadi pacarnya, Tania menolaknya karena desakan dari semua teman-teman dekatnya. Mereka menyarankan untuk menolak Bayu karena dia seorang bajingan. Tetapi jauh didalam lubuk hatinya Tania, Tania begitu menyayangi Bayu.
...............
“heran gue sama lo, Kak, kenapa jadi sering nangis sih?” ujar Terry yang heran melihat kakaknya menangis di tempat tidurnya.
“eh Terry, gue lagi teringat Bayu..” jawab Tania sambil mengusap air mata yang tidak disadari jatuh dipipinya.
“ah masih aja mikirin masa lalu! BBM Justin deh, siapa tahu bisa menghibur..” ujar Terry yang disaat tertentu bisa berubah menjadi dewasa.
“iya yah, yaudah gue mau pacaran dulu ya di skype” ujar Tania lalu keluar dari kamar adiknya itu.
..............
Mei 2011
“sumringah banget kayaknya nona cantik nih..” ujar Bella yang sedang menggoda Tania ketika menerima BBM dari Justin.
“haha ya dooong siapa yang ngga happy di BBM sama pacarnya, Justin mempercepat kedatangannya”
“serius? Asik lah ngga galau lagi deh cyiin..” sahut Dira.
“hey kapan ya gue galau? Since Justin came, everything seems beautiful” ujar Tania.
“anyway urusan lo sama Bayu sudah selesai kah?” tanya Andra.
“Alhamdulillah ya sudah selesai jadi gue ngga meeting lagi deh sama dia, yes yes!!” jawab Tania bersemangat.
Tania, Andra, Bella dan Dira masih sama seperti dulu. Masih bersahabat, masih sering menghabiskan weekend bersama tentunya setiap Jumat malam mereka selalu dinner bersama. Membicarakan masalah yang mereka hadapi saat itu. Friends are everything.
Smartphonenya Tania berdering lagi, kali ini bukan dari Justin tetapi dari Bayu.
Bayu Pradika
Hai tan J
“Bayu BBM gue nih..” ujar Tania merubah suasana yang tadinya penuh gelak tawa menjadi acara diam seribu bahasa, tidak ada komentar yang keluar dari mulut teman-temannya selama beberapa detik.
“Itu orang hobinya masih belum berubah yaa, ngegodain cewek terus” ujar Andra yang sangat tidak menyukai keberadaan Bayu dihidup Tania lagi.
“read aja, ngga usah dibales, nanti dia GE-ER, ngga penting juga kan” ujar Dira.
Tania menghembuskan nafas dan meletakkan kembali blackberry-nya. Melanjutkan santap makan malamnya yang belum habis dan menggosip lagi.
27 Mei 2011
“Taniaaa..” seru Bagas
“ya Gas, ada apa?”
“besok malam jangan lupa nonbar ya sama anak-anak..” Bagas mengingatkan bahwa besok malam ada nonbar final liga champions antara klub kesayangannya Tania sejak SMA, Manchester United melawan Barcelona.
“siap! jemput gue ya  Gas, kan rumah kita deketan haha please banget” ujar Tania.
“bisa diatur nona cantik, gue jemput lo jam 11 oke? Selesai gue ngedate sama Sheila” Bagas memenuhi permintaan Tania. Kebetulan Tania dan Bagas menyukai klub yang sama.
“bilang Sheila jangan jealous gitu sama gue hahaha” ujar Tania.
“slow saja nona, semua bisa diatur.” Ujar Bagas sambil mengedipkan matanya sebelah kanan dan berlalu menyusuri lorong kantor. Suasana dikantor pun sudah panas, sudah terjadi keributan kecil diantara fans MU dan Barcelona.
Dan ini sudah 3 minggu Tania tidak berhubungan dengan Bayu, walaupun Bayu sering menghubunginya lewat BBM tapi Tania hanya mengacuhkannya, baginya kesalahan besar apabila menjawab semua BBMnya Bayu karena itu seperti membawa Tania kembali ke luka lama itu yang sudah lama dipendamnya.
Tania memandangi meja kerjanya,disamping komputernya ada foto nya bersama Justin yang diambil dua bulan lalu dan disebelah fotonya dengan Justin itu ada kalender yang terpampang menunjukkan bulan Mei.
“eh tanggal 27 ya? Besok 28 dong..” ujar Tania dalam hati.
28 Mei itu ulang tahunnya Bayu. Tania termenung lagi.
Jakarta, April 2006
“uangnya sudah terkumpul seratus tiga puluh ribu nih, masih kurang buat beli kue sama action figurenya naruto.” Ujar Tania didepan tiga sahabatnya, saat itu Tania sedang mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk pacarnya tersayang, Bayu.
“yaelah Bayu, ganteng sih demennya naruto. Capek deh.” Ledek Andra.
“masih ada sebulan lebih lagi Tan buat nabung. Semangatlah hahaha” ujar Dira menyemangati sahabatnya.
“eh kok Bayu jadi jarang bales sms gue ya? Ketemu dikantin juga ngga mau diajak ngobrol lama-lama.” Ujar Tania gelisah akan perubahan sikap pacarnya.
“tunggu, kegundahan lo sudah terjawab nih Tan, jangan nangis ya sayang..” ujar Bella seraya menunjukkan apa yang dilihatnya di laman friendster miliknya. Lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“ini friendsternya Lulu, temen SD gue, baca statusnya Lulu deh..” ujar Bella.
“Bayu is so funny. I love you so..”
Tania luluh lantak seketika, hatinya hancur bagai dilindas truk kontainer yang mempunyai 16 roda besar, air matanya jatuh dipipinya, mengalir deras, terisak-isak. Andra, Bella dan Dira hanya bisa menenangi dirinya.
“Ba..yu.. jahat banget sama gue.. huhuhu hiks hiks..” Tania menangis.
“sabar Tania sayang, besok gue ngomong deh sama Bayu mau tanya sebenanrnya ada apa sama Lulu” ujar Bella.
Tania masih belum sanggup berkata apa-apa lagi, dadanya masih sesak ketika mengetahui apa penyebab berbedanya sikap Bayu kepada dirinya akhir-akhir ini.
............
“Bayu! Aku mau bicara sama kamu! Jangan pergi dulu dong..” ujar Tania ketus kepada Bayu dipelataran parkiran motor sekolahnya. Bayu mendiamkan Tania yang mencoba untuk mencegahnya keluar dari parkiran.
“Bayuuu!”
“kamu mau apalagi sih Tan?” hardik Bayu.
Nyali Tania sudah ciut sebenarnya, Bayu memang merupakan sosok yang temperamental sekali, dia sering memarahi Tania untuk alasan sepele.
“siapa itu Lulu? Kamu selingkuh? Kamu jahat Bay! Aku salah apalagi?” Tania tak kuasa menahan air matanya.
“hei Tania, sadar dong kamu! Memang kita pacaran? Ngga kan? Kita Cuma teman! TEMAN!! NGGA LEBIH!” gertak Bayu dengan nada meninggi.
“jadi aku cuma dianggap teman sama kamu? Kamu gila Bay!! Selama ini aku sayang sama kamu tapi kamu cuma anggap aku teman? Kamu bilang kamu sayang sama aku Bay..” ujar Tania terisak. Kejadian ini sempat disaksikan beberapa siswa yang sedang mengambil motornya diparkiran.
“heh kan kamu sendiri yang minta kita berteman saja, kenapa sekarang marah?” Bayu masih berbicara dengan nada tinggi.
“tapi buat apa kamu ngomong kalau kamu cuma sayang aku dan aku cuma buat kamu Bay, kamu bilang kamu cuma sayang sama aku tapi kamu begitu, aku kira kamu serius Bay, ternyata masih sama seperti kemarin, kamu bohong lagi.” Tania sedang memperjuangkan nasib hatinya yang sudah hancur.
“terserah kamu Tan, aku mau pulang.” Ujar Bayu menyudahi pertengkaran itu dan pergi. Sementara Tania masih menangis, dia tidak terima dengan apa yang baru terjadi.
Perlu diklarifikasi disini, keadaan Bayu dan Tania memang tidak sedang berpacaran, lebih tepatnya mereka itu berteman tapi mesra-sekali. Semua teman mereka menganggap kalau mereka berpacaran tetapi sebenarnya tidak, hanya mereka berdua yang tahu sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka, semua itu baru terungkap ketika masalah ini mencuat.
“Taniaa!”
“Taniaaa...” Bagas membuyarkan lamunan Tania.
“ya Gas, sorry nih aduh..” Tania tersadar.
“heran ya akhir-akhir ini lo tuh sering melamun, ada apa sih? Lagi konflik sama Justin?” tanya Bagas yang heran melihat sahabatnya menjadi aneh.
“bukan soal Justin, tapi orang lain Gas..” jawab Tania pelan.
“pasti orang yang waktu itu kesini ya, yang suka jemput lo makan siang..” Bagas menerka-nerka siapa penyebab masalah Tania.
Tania menghembuskan nafas, “iya Gas, kliennya bos yang itu mantan gue waktu SMA, kita udah lost contact eh ngga  tau kenapa tiba-tiba ketemu gitu, bete banget deh!”
“what? Mantan lo? Jangan galau ya, lo udah punya Justin. Sekarang lo jalanin aja apa yang ada ngga usah ingat-ingat masa lalu cuma bikin kerjaan lo jadi terbengkalai” Bagas memberi saran kepada Tania.
“oke deh! Gue ngga melamun lagi, gue tendang tuh orang jauh-jauh.” Ujar Tania lalu bangkit dari kursinya dan tersenyum lebar kepada Bagas yang sedari tadi berdiri dibalik bilik meja kerjanya.
“nah gitu dong! GLORY GLORY MU!” seru Bagas.
“yoo GLORY GLORY MU!”
“mau balik bareng ngga? Gue anterin lo sampe Halte Busway Dukuh Atas” Bagas memang sahabat yang sangat baik, mereka sudah saling mengenal sejak sama-sama masuk pertama kali di kantor itu.
“boleh, gue beres-beres dulu ya..” ujar Tania.
“yaudah gue tunggu di lobby..”
..........

No comments: