Monday, October 14, 2013

Etika, Profesi dan Etika Profesi

ETIKA
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Definisi Etika
·      Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
·      Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Macam-macam Etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Manfaat Etika
Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dan yang boleh dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

PROFESI

Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer.



Karakteristik Profesi
·         Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
  •          Assosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
  •          Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
  •         Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
  •      Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
  •        Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  •       Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  •     Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.


Ciri – Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
·       Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
· Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
· Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
·  Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
·      Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.



ETIKA PROFESI

Etika profesi menurut Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar profesional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
  1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi  tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
  2.  Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat  atas profesi yang bersangkutan.
  3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi  profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.


Prinsip-prinsip Etika Profesi
  1. Tanggung jawab. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya dan terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. 
  2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yangmenjadi haknya. 
  3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di berikebebasan dalam menjalankan profesinya. 




PERANAN ETIKA DALAM PROFESI :

  •          Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

  •          Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.

  •          Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.






Daftar Pustaka

Isnanto, R. Rizal. S.T. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang. Universitas Diponegoro.


http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html



SHINTA NUR AMALIA

26210523 / 4EB09

Monday, June 17, 2013

Conversation task

Garnis Suciati Sukanda  22210955
Nuryana                        25210226
Shinta Nur Amalia          26210523

Conversation Task
*conversation on the phone*
Yana     : Good morning, Marks & Spencer clothing. Can i help you?
Shinta   : Yes sure. I’m from Hyundai Store. I was looking over your website and found many new
            style for summer season. I’d like to order some of them.
Yana     : oh which one do you wanna order?
Shinta   : I’d love that denim jeans for boys and girls, bermuda boys shirts colored blue and grey,
            polo shirts for girls colored pink and white, shorts colored red, yellow and orange for girls,
            and flipflop sandals.
Yana     : What about the size?
Shinta   : For jeans and shorts, I want size 26 – 33 for girls and 29 – 36 for boys. For shirts are all size
            and sandals size 36-40 for girls, size 38 – 42 for boys.
Yana     : How much do you want to order?
Shinta   : I wanna order three dozens of all items.
Yana     : So, when do you wanna see the samples?
Shinta   : Can I see it tomorrrow afternoon?
Yana     : Yes you can on 2 pm. You can meet Ms.Garnis, she will show you the samples.
Shinta   : Ok thank you.
Yana     : You’re welcome.

*Ms. Shinta meet up with Ms. Garnis*
Shinta   : Good afternoon, can I meet Ms.Garnis?
Garnis   : Oh I’m Ms.Garnis. Are you Ms. Shinta from Hyundai Store?
Shinta   : Yes, I am. So can you show me the samples?
Garnis   : Ofcourse, please follow me to the storage room.
Shinta   : Alright!

*At the storage room*
Garnis   : So these are all of the samples from items you ordered yesterday.
Shinta   : Well, these are all great. So how much i have to pay?
Garnis   : Let’s check it out on my office.
Shinta   : Alright!

*On Ms.Garnis’ office”
Garnis   : Three doze for every item you pay, the total price is Rp 250.000.000
Shinta   : Ok, I’ll prepare everything and send the money to the office’s bank account.
Garnis   : Well, this is the payment form. Would you fill the blank and sign the paper?
Shinta   : Ofcourse!

*After signing contract*
Shinta   : Here I’ve completed the contract, I’ll transfer the money two days after tomorrow.
Garnis   : Thank you Ms. Shinta, nice to work with you.
Shinta   : Nice to work with you too.
Garnis   : Hope we can have another project in the future.
Shinta   : I hope so, bye.
Garnis   : Bye.

*Three days later*
*conversation on the phone*
Yana     : Good morning, Marks & Spencer clothing. Can I help you?
Shinta   : Oh, this is Ms. Shinta. I’ve transferred some amounts for my order. Would you check it?
Yana     : Wait a minute, from Hyundai Store?
Shinta   : Yes.
Yana     : Oh your payment is already accepted here. All cost Rp 250.000.000
Shinta   : Ok thank you. When you will send the items?
Yana     : I’ll send the stuffs by the afternoon and arrive on your storage about two days later.
Shinta   : Ok thank you.

*In the afternoon*
Yana     : Ms. Garnis, would you please send all these stuffs to Hyundai Store?
Garnis   : Alright, I’ll send it to Hyundai Store this afternoon.
Yana     : Make sure all these packages already wrapped well and the amount of the items is same as
            they ordered.
Garnis   : Alright, Ms. Yana. I’ll make everything well as it ordered.
Yana     : Thanks for your work.

Garnis   : My pleasure.

Friday, May 3, 2013


Nama kelompok    :
Dyah Nawang Wulan       22210228
Garnis Suciati Sukanda   22210955
Nuryana                              25210226
Ratna  Sapitri                    25210671
Shinta Nur Amalia           26210523
3EB09
REVIEW JURNAL Tugas Bahasa Inggris 2:
Analisis Kelayakan Investasi dengan Capital Budgeting pada proyek Tarakan-Tanjung Selor (Studi kasus pada PT. Telkom, Tbk Bandung)
Hendri Setyo Nugroho
1. Pendahuluan
PT. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, terus menerus melakukan investasi untuk mengembangkan perusahaannya untuk melayani kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang dan untuk mendapatkan keuntungan.
Brealey Myers Marcus, (2009 ;199) menjelaskan Keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah dana besar dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, sering kali berdampak besar terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh karena, itu sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek financial yang bertujuan untuk meningkatkan kekayaan perusahaan (maximize firm’s wealth).
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2007: 85) Kebijaksanaan yang diambil harus dievaluasi secara cermat dan teliti dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang mendatang. Hal ini dikarenakan kondisi masa mendatang diwarnai dengan ketidakpastian atau dengan kata lain bahwa masa mendatang mengandung resiko. Ketidakpastian dapat dikurangi dengan diketahuinya kemungkinan atau proyeksi pengembalian yang akan dicapai oleh proyek di masa mendatang. Disamping itu dengan adanya kondisi tersebut perusahaan harus memberikan pertimbangan tepat dan berhati-hati dalam melakukan investasi
Menurut catatan Divisi Infratel dan Bidang Infrastructure Development, pada tahun 2008 menginvestasikan dana untuk modal belanja modal (Capex) sebesar Rp 1,3 triliun, meningkat dibanding capex 2007 sebesar 1,1 triliun.
Berdasarkan pasal 33 Undang-Undang 1945 menyebutkan :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Setiap rencana investasi pasti mengandung unsur ketidakpastian yang dapat disebut sebagai resiko rencana investasi. Resiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan, atau kemungkinan pengembalian yang diterima menyimpang dari yang diharapkan. Semakin besar tingkat penyimpangan yang terjadi akan semakin besar pula tingkat resikonya.
2. Data Variabel
Untuk keperluan analisis, maka data yang digunakan oleh penulis adalah data laporan keuangan 10 tahun terakhir PT. Telokom 2011
3. Data yang digunakan / sampel
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis secara kualitatif untuk menganalisis permasalahan yang terjadi. Sedangkan datanya berbentuk data kuantitatif (angka). Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis perhitungan model analisis kelayakan investasi yang ada dengan cara mengidentifikasikan, melakukan analisa pendekatan serta pembuatan tabel dan gambar.
Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. (Prof. Dr. Sugiyono, 2011;25)
Data yang berbentuk angka dianalisis dengan cara mengaplikasikannya dalam berbagai rumus-rumus yang sesuai. Adapun analisis yang digunakan adalah teknik capital budgeting, yang penggunaannya untuk mengetahui diterima tidaknya suatu usulan investasi.
4. Hasil Diskusi Dan Pembahasan
Pada dasarnya setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan di dalam aktivitas investasi yang dilakukannya. Tujuan ini merupakan pedoman ke arah mana aktivitas perusahaan dan hasil apa yang hendak dicapai perusahaan yang bersangkutan. Adapun tujuan perusahaan ini antara lain mengadakan perluasan jaringan telekomunikasi di wilayah Tarakan – Tanjung Selor Kalimantan Timur. Tentunya proyek ini dilakukan oleh PT. Telkom pada unit bisnis Infrastruktur Development. Dengan merencanakan investasi ini diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan perusahaan.
Sebelum merencanakan rencana tersebut, maka perlu adanya suatu penilaian untuk menilai apakah rencana itu layak untuk dilaksanakan atau tidak. Dalam menilai kelayakan rencana ini peneliti melihat dari segi aspek keuangan saja.
Semua data yang diambil menggunakan data PT. Telkom tahun 2011 sebagai nilai dasarnya proyek pembangunan di Tarakan – Tanjung Selor dimulai dari tahun 2011.
4.1 Asumsi
Di bawah ini dipaparkan mengenai data asumsi yang telah di sepakati oleh komite investasi PT. Telkom proyek Tarakan –Tanjung Selor :
4.2 Proyeksi Pendapatan
Proyeksi produksi dapat menghasilkan suatu proyeksi pendapatan. Pada dasarnya proyeksi pendapatan pada proyek Tarakan –Tanjung Selor tersebut berdasarkan asumsi komite investasi PT. Telkom yang menjadi acuan perhitungan. Adapun asumsi-asumsi tersebut mencakup:
a) Penjualan Speedy
b) Layanan Network
Untuk satuan besaran layanan network yang dijual dalam proyek ini adalah :
i. λ (Lambda) : 10 Gbps
ii. E-1 : 2 Mbps
Proyek Tarakan –Tanjung Selor diharapkan mulai beroperasi secara permanen mulai pertengahan tahun 2012.
4.3 Proyeksi Biaya
Biaya-biaya yang menjadi dasar dalam pelaksanaan proyek Tarakan –Tanjung Selor adalah:
a) Marketing
b) Umum dan Administrasi
c) Biaya Pegawai
d) Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Biaya operasional dan pemeliharaan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tiap tahunnya untuk perbaikan perlengkapan yang menunjang kelancaran proses operasi.
4.4 Analisis Capital Budgeting
4.4.1 Payback Period (PP)
Metode ini dipergunakan untuk mengetahui berapa lama tingkat pengembalian investasi, apabila waktu yang diperlukan lebih pendek atau sama dengan yang disyaratkan, maka proyek dapat diterima. Hal ini dikarenakan semakin cepat waktu pengembalian maka akan semakin kecil resikonya, sebaliknya apabila lebih panjang dari yang disyaratkan maka proyek ditolak atau tidak layak.
Maka dari itu untuk menghitung payback period yaitu dengan membagi total biaya investasi dengan arus kas bersih. Dengan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa metode ini sangat sederhana dan lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas.
Oleh karena kas bersih yang diterima PT. Telkom, Tbk setiap tahun berbeda maka payback
period dapat dicari sebagai berikut :
Berikut perhitungan payback period :
Investment Rp. 111,669,183
Karena sisa procced tidak dapat dikurangi procced tahun ketiga, maka sisa procced tahun kedua dibagi procced tahun ketiga, yaitu :
PP = = 6,72 bulan = 7 bulan
Maka payback period adalah 3 tahun 7 bulan.
Untuk menghitung payback period, PT. Telkom menargetkan 10 tahun dalam pengembalian investasinya. Hasil yang diperoleh dari perhitungan payback period tersebut menunjukan bahwa investasi yang akan dilakukan oleh PT. Telkom pada proyek Tarakan –Tanjung Selor layak untuk dilaksanakan, karena hasil perhitungan dari Payback period adalah 3 tahun 7 bulan. menurut Prof.Dr. Ahmad dan Herni Ali, (2010;60)
“Payback period adalah rentang waktu yang di butuhkan oleh pendapatan bersih suatu investasi untuk menutupi biayanya. Payback period merupakan metode formal pertama yang digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek penganggran modal. Kriteria penerimaan minimum dan rangking ditetapkan oleh manajemen.”
Discounted payback period dihasilkan pada saat akumulasi PV = 0. Berdasarkan tabel diatas dan mengacu pada rumus discounted payback period pada bab II didapatkan bahwa aliran kas yang didiskontokan akan bernilai positif pada tahun ke-6. Sehigga discounted payback period-nya berada pada tahun ke-5 dan tahun ke-6.
Dari penjelasan diatas maka lama periode pengembalian yang didskontokan proyek Tarakan – Tanjung Selor adalah:
Discounted payback period terjadi pada saat akumulasi PV = 0
Akumulasi PV di tahun ke-5 = (12,608,751) atau akumulasi PV < 0. Akumulasi PV di tahun ke-6 = 374.846 atau Akumulasi PV > 0.
Maka untuk mendapatkan Akumulasi PV = 0 dibutuhkan dana sebesar 12,608,751, sedangkan jangka waktu 1 tahun (dari tahun 5 ke tahun 6 atau discounted arus kas ditahun ke-6) terkumpul dana sebesar 12,983,579, dalam hal ini waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dana sebesar 12,608,751, adalah :
4.4.3 Net Present Value (NPV)
Dari perumusan masalah yang akan di bahas, PT. Telkom pada tahun 2011 merencanakan suatu investasi untuk melanjutkan proyek yang telah dikerjakan yaitu di Tarakan – Tanjung Selor di Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp 111,669,183,000 dan mempunyai discount rate sebesar 18%. Jangka waktu untuk merencanakan investasinya adalah 10 tahun ke depan. Analisis NPV dilakukan dengan menghitung present value keseluruhan operasi cash flow. Dan jika hasilnya positif maka secara finansial proyek investasi dianggap menguntungkan (layak) dan sebaliknya jika hasilnya negatif maka tidak menguntungkan (tidak layak).

l
Dari perhitungan di atas diperoleh NPV sebesar Rp. 38,620,912,000 yang mempunyai nilai positif. Sehingga investasi tersebut diterima atau bisa di bilang layak untuk dijalankan. Karena net present value (NPV) atau nilai bersih yang dihasilkan dari perhitungan di atas merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of Procced) dengan PV investasi outlays selama umur investasi. Dalam AM. Sumastuti, SE, MM (2006) menyebutkan bahwa jika NPV adalah positif maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak.
4.4.4 Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini memperhatikan time value of money dan arus kas setelah payback period. Perhitungan metode ini dilakukan dengan menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang. Kemudian apabila tingkat biayanya lebih besar dari pada tingkat bunga yang ditetapkan yaitu 18% maka investasinya dapat dikatakan menguntungkan atau layak untuk dijalannya proyek ini.
Metode ini dipakai untuk menghitung besarnya nilai tingkat suku bunga. Perhitungan IRR dapat ditunjukan dalam tabel sebagai berikut:
Untuk perhitungan IRR dilakukan dengan cara interpolasi. Dari beberapa DF maka IRR ditentukan sebagai berikut :
Hasil dari perhitungan IRR menunjukan bahwa tingkat bunganya adalah 27,24 %. Maka IRR pada proyek Tarakan – Tanjung Selor ini dikatakan layak untuk dijalankan. menurut Prof. Dr. Ahmad dan Herni Ali (2010;61) adalah
“IRR adalah tingkat diskon yang membuat NPV sama dengan nol. kriteria penerimaan minimum diterima jika IRR lebih dari pada the required return. kriteria rangking dipilih alternative dengan IRR tertinggi. Asumsi reinvestment merupakan seluruh arus kas masa depan diasumsikan diinvestasikan kembali dengan tngkat pengembalian sama dengan IRR.”
5. Kesimpulan
PT. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, terus menerus melakukan investasi untuk mengembangkan perusahaannya dan melayani kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang dan bertujuan mendapatkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari rencana investasi yang akan dilaksanakan PT. Telkom. Rencana investasi ini berupa pembangunan proyek di Tarakan – Tanjung selor yaitu memperluas jaringan network. Dengan total investasi sebesar Rp. 111.669.183.000 yang berasal dari modal sendiri dengan tingkat bunga sebesar 18%. Pada tahun 2011. capital budgeting adalah suatu proses dimana perusahaan menganalisis proyek dan memutuskan proyek mana yang akan dimasukan ke dalam anggaran modalnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan penelitian ini akan dilakukan analisis secara kualitatif untuk menganalisis permasalahan yang terjadi. Sedangkan datanya berbentuk data kuantitatif (angka). Penilaian kelayakan investasi pada proyek Tarakan –Tanjung Selor ini menggunakan teknik capital budgeting yang penggunaannya untuk mengetahui apakah layak atau tidak suatu usulan investasi. Dengan alat analisis payback period, net present value, dan internal rate of return. Tiga alat analisis tersebut dipakai juga oleh PT. Telkom untuk mengukur layak atau tidaknya proyek tersebut. Dari hasil analisis dan rencana proyek Tarakan – Tanjung Selor. Diperoleh payback period selama 3 tahun 7 bulan dari target PT. Telkom yaitu 10 tahun, net present value sebesar Rp. 38,620,912,000 dari target yang di tentukan PT. Telkom yang hasilnya positif, internal rate of return sebesar 27,24 % dari 18 % yang di targetkan oleh PT. Telkom. Hal ini menunjukan bahwa secara finansial proyek rencana investasi Tarakan – Tanjung Selor layak untuk dilaksanakan.
Daftar Pustaka
Ahmad Rodoni, (2010), Manajemen keuangan edisi pertama, Jakarta penerbit mitra wacana media.
Arthur J Keown, John D Martin ,J William Petty, David F scott,JR (2008), manajemen keuangan : Prinsip dan Penerapan (edisi kesepuluh jilid 1), penerbit PT. Macanan jaya cemerlang.
Bambang Riyanto (2001), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi ketiga cetakan keenam), gajah mada, Yogyakarta;BPFE.
Brealey Myers Marcus (2009) Dasar-Dasar Menejemen Kuangan Perusahaan (jilid satu edisi kelima), Jakarta : Erlangga.
Brigham & Houston (2009), Fundamental of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, buku 1 edisi 10), Penerbit Jakarta Salemba Empat.
Burhan Bungin, (2011), Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (edisi kedua cetakan keenam), kencana Prenada Media Group.
Handoyo Mardiyanto (2009), Inti Sari Manajemen Keuangan, Penerbit PT. Grasindo, Anggota Ikapi, Jakarta.
Hendriksen, Eldons (2000), Accounting Theory, 5th edition, illnois : Richard D. Irwin Inc. diterjemahkan oleh Herman Wibowo (edisi kelima, buku satu), Jakarta : salemba empat.
Kasmir dan Jakfar. (2007). “Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi kedua, Cetakan ke-4, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Pabundu Tika. (2006), Metodologi Riset Bisnis (cetakan pertama), Penerbit PT. Bumi Aksara.
Sugiyono (2010), Statistika Untuk Penelitian (cetakan 18), Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (cetakan 14), Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2009), Metode Penelitian Bisnis (cetakan 14) Bandung : Alfabeta
Sumastuti, 2006. “Keunggulan NPV Sebagai Alat Analisis Uji Kelayakan Investasi Dan Penerapannya”.http://jurnal.bl.ac.id/wpcontent/ uploads/2007/01/BEJ-v3-n1-artikel7-agustus2006.pdf. 08 November 2007.
Toto Prihadi (2010), Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi (cetakan pertama), Penerbit PPM.
Warren Reeve Fess (2008) Accounting (pengantar akuntansi) buku satu edisi 21, Penerbit Jakarta Salemba

Tugas 1

Nama  : Shinta Nur Amalia
Kelas   : 3EB09
NPM    : 26210523
1.    Backshift : shift pengganti
Shift siang pada jam kerja tiga shift.
2.    Balance of payments : neraca pembayaran
Suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
3.    Balance of Trade : neraca perdagangan
Sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter ekspor dan impor.
4.    Balance sheet : neraca lajur
Kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan.
5.    Bank rate : peringkat bank
Peringkat resmi bank dari Bank of England.
6.    Bankrupt : pailit
Masalah yang tak terselesaikan dengan bantuan pengacara untuk mengumumkan bawa ia tidak bisa melanjutkan usahanya.
7.    Bar : ruas
Profesi legal.
8.    Barriester : pengacara
Pengacara yang terkualifikasi.
9.    Bear : calo
Orang yang menjual sekuritas yang tidak dimiliki oleh perusahaan manapun.
10. Bear market : pasar spekulan jual
Waktu di pasar saham dimana orang-orang berharap bahwa harga saham akan turun.
11. Bearer bond : obligasi atas unjuk
Obligasi yang pemiliknya tidak diketahui.
12. Bench, the blacklist : hakim dipengadilan
Daftar individu atau firma yang ditolak dalam sebuah persidangan.
13. Block release : berhubungan dengan karyawan training
Memperkerjakan karyawan untuk training dalam waktu tertentu.
14. Blue book : buku biru
Laporan keuangan pemerintah yang biasanya bercover biru.
15. Blue chip : lempengan biru
Saham dari PT terkemuka dengan harga tinggi di bursa efek.
16. Blue collar : pekerja kasar
Berkaitan dengan pekerja kasar.
17. Blue print : cetakan biru
Rencana terperinci suatu perusahaan.
18. Board : dewan
Sekumpulan dewan yang memimpin sebuah perusahaan.
19. Bond : obligasi
Sekuritas yang bisa menghasilkan bunga.
20. Bonded goods : barang yang ditahan.
Barang yang menunggu pelunasan bea cukai.
21. Bonus : imbalan tambahan
Upah yang harus dibayarkan kepada pekerja yang lembur.
22. Boom : tujuan
Waktu dimana keuntungan perusahaan mencapai maksimal.
23. Brand : merek
Identitas dari sebuah barang.
24. Brand leader : merek pemimpin
Suatu merek  barang yang terjual lebih banyak daripada merek lainnya pada barang yang sejenis.
25. Break event point : titik impas
Suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atauu jasa yang akan dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan profit.
26. Break up value : titik kerugian
Keadaan dimana ketika penjualan tidak menghasilkan laba.
27. Broker : makelar
Orang yang mengatur transaksi untuk mendapatkan komisi.
28. Bucket shop : toko gelap
Firma yang tidak terdaftar dalam pasar resmi.

Wednesday, January 16, 2013

Tugas 4


Topik : Budaya Korupsi di Indonesia
1. Permasalahan 
          1.1 Bagaimana korupsi mempengaruhi pembangunan ekonomi di Indonesia?
1.2 Strategi apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir praktek korupsi tersebut?

1.3 Bagaimana Mutiplier effect bagi efesiensi dan efektifitas pembangunan ekonomi
                      di Indonesia?

2.   Makna Tindak Pidana Korupsi

2.1 Korupsi juga tindakan pelanggran hak asasi manusia

2.2  Korupsi merupakan tindakan memperbesar biaya untuk barang dan jasa, memperbesar utang suatu Negara, dan menurunkan standar kualitas suatu barang.
3. . Korupsi dan Politik Hukum Ekonomi
3.1 Korupsi merupakan permasalan mendesak yang harus diatasi.

3.2  Keadilan ekonomi dan keadilan sosial  tidak terwujud di Indonesia.

4. Korupsi dan Desentralisasi
4.1 Pengertian Desentralisasi

5. Memberantas Korupsi Demi Pembangunan Ekonomi
5.1 Langkah-langkah memberantas korupsi
5.2 Hukum dan Undang – undang dalam tindak korupsi


            Korupsi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena dana-dana yang telah disiapkan oleh Pemerintah tidak digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga rencana pembangunan yang telah disusun tidak bias dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Strategi yang dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia adalah pembelajaran dari usia sedini mungkin tentang apa itu korupsi, bagaimana efeknya dan apa yang didapat dari korupsi agar generasi muda Indonesia tidak terjerumus untuk melakukan korupsi.
Terjadi multiplier effect terhadap efektifitas pertumbuhan ekonomi karena terbatasnya dana atau fasilitas yang digunakan untuk membangun ekonomi di Indonesia.
Praktik korupsi biasanya sejajar dengan konsep pemerintahan totaliter, dictator yang meletakakan kekuasaan di tangan segelintir orang. Namun, tidak berarti dalam system social politik yang demokratis tidak ada korupsi bahkan bisa lebih parah berarti dalam system social politiknya teleransi bahkan memberikan ruang terhadap praktek korupsi tumbuh subur. Korupsi juga tindakan pelanggran hak asasi manusia, lanjut Pope.

Menurut Dleter Frish, mantan Direktur Jendral Pembangunan Eropa. Korupsi merupakan tindakan memperbesar biaya untuk barang dan jasa, memperbesar utang suatu Negara, dan menurunkan standar kualitas suatu barang. Biasanya proyek pembangunan dipilih karena alas an keterlibatan modal besar, bukan pada urgensi kepentingan public, korupsi selalu menyebabkan situasi social ekonomi tak pasti (uncertenly). Ketidakpastian ini tidak asimetris informasi dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Sector swasta sering melihat ini sebagai resiko terbesar yang harus ditanggung dalam menjalankan bisnis, sulit diprediksi berapa Return of investment (ROI) yang dapat diperoleh karena biaya yang harus dikeluarkan akibat praktek korupsi juga sulit diprediksi, Akhiar Salmi dalam makalahnya menjelaskan bahwa korupsi merupakan perbuatan buruk, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya.

Korupsi merupakan permasalan mendesak yang harus diatasi, agar tercapai pertumbuhan dengan geliat ekonomi yang sehat. Berbagai catatan tentang korupsi yang setiap hari diberitakan oleh media masa baik cetak maupun elektronik, tergambar adanya peningkatan dan pengembangan model-model korupsi.

Keadilan ekonomi dan keadilan sosial sejauh ini tidak terwujud di Indonesia karena tidak kembangkannya keadilan politik. Keadilan politik adalah aturan main berpolitik yang adil, atau menghasilkan keadilan bagi seluruh warga Negara.

Desentralisasi atau otonomi daerah merupakan perubahan paling mencolok Setelah reformasi digulirkan. Desentralisasi di Indonesia banyak pengamat ekonomi merupakan kasus Pelaksanaan desentralisasi terbesar di dunia, sehingga Pelaksanaan desentralisasi di Indonesia menjadi kasus menarik bagi studi banyak ekonomi dan pengamat politik dunia.

Langkah – langkah untuk meminimalisasi korupsi bias dilaksanakan dengan cara berikut Pertama, Presiden sebaiknya menegaskan proklamasi antikorupsi. Proklamasi demikian menjadi pondasi awal bagi seluruh gerakan antikorupsi. Kedua, untuk menjadi baju hukum proklamasi antikorupsi, Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Pemberantasan Korupsi. 
Ada undang-undang dan pasal yang mengatur tentang tindak pidana korupsi di Indonesia tetapi sayangnya hukum untuk tindak pidana korupsi di Indonesia masih kurang tegas karena pihak yang berwenang dalam menangani kasus korupsi pun bisa melakukan pelanggaran hal tersebut, inilah mengapa di Indonesia masih susah untuk memberantas korupsi.

Shinta Nur Amalia
26210523
3EB09