Tuesday, May 6, 2014

Analisis PSAK 16, 46, 50, 55, 60 Pada PT. Wintermar Offshore Marine Tbk

PT. WINTERMAR OFFSHORE MARINE Tbk
PSAK No. 16 “Aset Tetap”
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
          Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011), telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Setelah pengakuan awal dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. Taksiran masa manfaat untuk masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut:
Bangunan                                20 tahun
Kapan dan perlengkapan        16-20 tahun
Mesin                                      4 tahun
Kendaraan                               4 tahun
Inventaris Kantor                    4 tahun
          Pada laporan keuangan tahun 2010 jumlah aktiva tetap sebesar USD 1.547.020.940 lalu  menjadi USD 221.340.724 dan pada tahun 2012 menjadi USD 281.058.430
          Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran termasuk biaya docking dan penambahan daIam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Biaya docking kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan metode garis lurus sampai sisa umur kapal.
          Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan Manajemen telah mengkaji ulang atas estimasi masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan pada setiap akhir periode pelaporan.
PSAK no.46 “Pajak Penghasilan”                 
          Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
          Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
          Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
          Penghasilan utama Perusahaan merupakan objek pajak final, sehingga Perusahaan tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut. Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada perhitungan laba rugi konsolidasi, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau pajak yang masih harus dibayar.
          Pada tahun 2010, pajak penghasilan perusahaan sebesar USD 13.502.319 dan pajak penghasilan perusahaan pada tahun 2011 sebesar USD 1.355.331 dan pada tahun 2012 menjadi USD 2.070.036.
          Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
          Pajak kini atas penghasilan non final diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
PSAK no.50 “Instrumen Keuangan: Penyajian”       
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
          Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas
          Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Grup dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki instrumen ekuitas.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori
(i)            liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
(ii)          liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)

          Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada 31 Desember 2012, Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai FVTPL adalah convertible loan.

          Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Dengan jumlah utang usaha pada 2011 sebesar USD 122.116.189 dan meningkat menjadi USD 161.528.052 pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, liabilitas keuangan lainnya, utang bank, utang sewa pembiayaan dan utang pihak berelasi.
         
PSAK no. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

Penentuan Nilai Wajar
          Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.

Metode Suku Bunga Efektif
          Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

          Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan
          Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan Posisi keuangan interim konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
          PSAK No. 60 mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas. Penerapan standar tersebut berdampak terhadap pengungkapan pada Catatan 31.
          Dengan jumlah aset keuangan pada tahun 2011 sebesar USD 44.192. 997 dan sebesar USD 57.555.441 dan jumlah liabilitas keuangan sebesar USD 120.177.275 pada tahun 2011 dan sebesar USD 158.923.774 pada tahun 2012. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
(a)    harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
(b)  input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

(c)  input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (tingkat 3).

Sunday, May 4, 2014

tugas 1 akuntansi internasional

Shinta Nur Amalia
4EB09/26210523

         Pada tahun 1970 PT Wintermar, anak perusahaan dari PT Wintermar Offshore Marine Tbk, didirikan dan memperoleh salah satu dari sembilan izin pelayaran lepas pantai yang diberikan di Indonesia. Pada tahun 2003 perusahaan menerima sertifikasi ISO 9001:2000 oleh ABS dan merelokasi personil darat ke lokasi kantor baru.
          Pada tahun 2011 PT.Wintermar  memperoleh sertifikasi Integrated Management System oleh Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA) dalam hal kualitas, lingkungan dan kesehatan dan keamanan (ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007), memperoleh kredit dari DEG (Deutsche Investitions-undEntwicklungsgesellschaft mbH – lembaga pembiayaan pembangunan asal Jerman), dari Bank Mandiri dan dari IFC (International Finance Corporation-World Bank Group), akuisisi dua unit kapal jenis AHTS (Anchor Handling Tug Supply) dan 11 unit kapalkapal offshore tipe lainnya dan mendirikan anak Perusahaan:
1.       PT WIN Offshore ,
2.       PT WINPAN Offshore,
3.       PT WM Offshore

           Pada tahun 2012 PT. Wintermar memperoleh persetujuan pemegang saham untuk penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hingga Juni 2014, akuisisi 2 unit kapal AHTS 8.000 BHP dan 1 unit kapal AHT, aliansi strategis dengan PACC Offshore Services Holding Group Memperoleh fasilitas Convertible Loan limit USD 10 juta dari IFC.
            Pendapatan Perseroan dibagi atas tiga segmen yang terdiri dari pendapatan kapal milik, pendapatan kapal disewa dan ship management dan jasa-jasa lainnya. Pendapatan dari kapal milik meningkat sebesar 20% yaitu USD 65,3 juta karena tambahan 13 kapal bernilai lebih tinggi pada tahun 2011 dan tambahan 3 kapal (1 mid-tier dan 2 unit high-tier) pada tahun 2012. Selama tahun 2012 kapal bernilai lebih tinggi (yaitu kapal mid dan high tier) menyumbang 77% dari pendapatan Divisi Kapal Milik, dan pada akhir tahun 2012 merupakan 50% dari armada. Meskipun terjadi penurunan 12,6% pada pendapatan segmen chartering, namun bisnis ini menghasilkan laba kotor sebesar USD 2,6 juta atau naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen pendapatan lainnya juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 42% dibandingkan tahun lalu menjadi USD 13,1 juta karena adanya beberapa kontrak yang sangat menguntungkan pada tahun 2012. Tingkat utilisasi kapal untuk jenis mid dan high-tier masing-masing 83% dan 76%, sedangkan untuk kelompok low-tier sebesar 68%. Jumlah kapal yang dioperasikan Perseroan selama tahun 2012 terdiri dari 70 kapal milik dan 39 kapal disewa. Sedangkan pada tahun 2011, pendapatan Perseroan diperoleh dari 72 kapal milik dan 42 kapal yang disewa. Selama tahun 2012, Perseroan membeli 3 unit kapal serta menjual 6 unit kapal yang lebih tua sehingga pada akhir tahun 2012 jumlah kapal dimiliki menjadi 64 kapal dari 67 kapal pada akhir 2011.
           PT.Wintermar kembali memiliki satu tahun yang sukses dalam pertumbuhan yang kuat melalui strategi penambahan armada kapal bernilai tinggi yang menyumbangkan pencapaian pendapatan dan marjin lebih tinggi. Hingga akhir Desember 2012 separuh dari 64 armada kapal merupakan kapal bernilai tinggi yang menyumbangkan 80% laba kotor dari Divisi Kapal Milik.

         Perseroan berhasil memperoleh pertumbuhan laba bersih sebesar 23% menjadi USD 20,2 juta dimana pertumbuhan pendapatan sebesar 7%. Hal ini karena fokus Perseroan untuk meningkatkan pendapatan dari Kapal Milik yangmemberikan marjin laba kotor lebih tinggi.